RSS

KLISE

          Masih terdengar jelas suara tangismu di malam itu. Malam yang sebenarnya memancarkan sinar terang merekah, malah seketika berubah menjadi gelap gulita. Sambil perlahan kau usap air mata yang berada di pipimu, akupun hanya bisa tertegun sambil berusaha menenangkan apa yang sedang terjadi dihadapanku. Bait demi bait ucapan yang keluar dari mulutmu, semakin samar karena isak yang semakin sering terdengar. Entah apa yang terjadi sebenarnya tetapi malam itu adalah malam yang terasa berat untukku, karena harus melihatmu menangis tersedu di depan mataku. Tangis yang sebenarnya tak pernah terbayang olehku akan engkau teteskan, hanya untuk menghormati orang seperti diriku.

          Setahun telah berlalu semenjak peristiwa itu. Tetapi tak pernah hilang sedikitpun dari ingatanku terhadap sosok yang selama beberapa tahun menemani dikala bimbang ataupun kebingungan. Memang hampir tidak ada yang istimewa darinya, tetapi dirinya adalah orang yang selalu ada di kala aku membutuhkan nasehat dan kata-kata bijak dalam menyelesaikan persoalan. Dengan ciri khas yang dimilikinya, apapun yang dinasehatkan untukku hampir semua pernah aku lakukan. Mulai dari cara berbicara, cara bagaimana menjadi seorang pria dan cara untuk lebih perhatian terhadap keluarga. Memang seperti itulah kami, saling melengkapi dan menasehati jika sedang berada dalam sebuah frekuensi. Tanpa banyak menyimpulkan kata-kata, ikatan persahabatan ini terjalin dengan banyak memiliki arti. Arti dari saling mengerti ataupun arti untuk saling memberikan solusi. Tetapi ini tak berlangsung lama, hanya tak lebih dari sewindu lamanya.

          Tepatnya setelah keadaan yang mengharuskan kami untuk terpisah karena jarak. Jarak yang membuat semuanya perlahan menjadi sirna. Saling mengerti berubah menjadi saling sibuk dengan urusannya sendiri. Saling menasehati malah kadang menjadi ego yang masing-masing ingin selalu menjadi yang paling dimengerti. Tak pernah lagi bisa saling mendapatkan solusi meski pembicaraan kadang sampai bisa dini hari. Memang kemistri sudah mulai luntur dan tak memiliki arti tersendiri. Padahal hanya jarak yang harusnya bisa dilalui, tetapi malah membuat semuanya tidak bisa seperti di awal lagi. Pada akhirnya akupun harus perlahan melangkah untuk pergi menyendiri, meski sebenarnya berat untuk dilalui. Tetapi ini adalah hal terbaik agar bisa saling mengintroksi diri.

          Sesekali hanya pesan singkat yang bisa terkirimkan dalam jangka waktu yang tak pasti. Mungkin bisa seminggu sekali, atau bahkan bisa sampai menunggu sebulan hanya untuk bisa saling berkabar. Mungkin karena sama-sama memiliki kesibukan apalagi masalah pekerjaan jadi maklumi sajalaaah, fikirku yang terlintas di dalam diri. Dalam isi pesan singkatmu itu juga tergambar bahwa dirimu sedang tidak sendiri, ada seseorang yang menjagamu dan menemanimu setiap harinya disana. Selama beberapa tahun lamanya, akupun ikut bahagia mendengarnya karena pada akhirnya bisa juga dirimu untuk memulai hal yang dahulu sulit untuk dilakukan. Cukup lama juga dirimu bersamanya, jadi tak perlu khawatir pula aku untuk memastikan apakah dirimu baik-baik saja disana. Hal inilah yang mungkin membuat kita semakin renggang antar satu sama lainnya hingga berbulan-bulan lamanya.

          Setelah hampir tiga tahun berlalu, akupun iseng untuk menanyakan perihal siapa sosok yang sering tergambar dari pesan singkatmu itu. Tetapi seperti biasa, saat salah satu diantara kita punya hubungan asmara dengan seseorang tak pernah ada yang mau bercerita. Jangankan untuk tahu sifatnya, untuk tahu namanyapun tak bisa terucap meski hanya untuk mengisi obrolan yang kadang kehabisan pembahasan. Entah untuk saling menjaga privasi atau agar bisa fokus mengobrol tentang berdua tanpa mencampurkan unsur-unsur lainnya. Tetapi tak sengaja dalam obrolan kali ini, ada hal yang tiba-tiba membuatku terkejut mendengarnya.

          Hal yang membuatku sekejap hilang fokus dalam obrolan dan sedikit resah setelah mendengarnya. Bahwa kenyataannya sudah hampir tiga bulan lamanya dirimu  tidak bersamanya lagi, padahal hubunganmu dengannya sudah hampir masuk tahun ketiga dan malah hampir melangkah ke jenjang yang lebih serius untuk kedepannya. Inilah akibat dari komunikasi yang sudah jarang dilakukan lagi, sebagai sahabat dekat akupun ikut merasa sedih dan bersalah. Tak terbayang bagaimana dirimu melalui hal seberat itu sendiri tanpa ada yang bisa dirimu mintai pendapat lagi. Sampai kulihat berat badanmu banyak susut karena berbagai masalah yang dirimu hadapi sendiri.

          Tetapi setelah ini meskipun aku tak bisa berjanji, aku akan tetap berusaha untuk ada menemanimu. Membuatmu bisa bersemangat lagi dalam menjalani kehidupan meski membutuhkan proses yang tidak gampang. Sesering mungkin memberikan kabar meski dalam segala kesibukan. Tak akan lagi aku berusaha untuk memberikan jarak meski situasi kadang tidak sesuai yang diinginkan. Agar dirimu merasa tidak kesepian dan kesusahan saat menghadapi masalah hidup yang cukup memberatkan. Kita rangkai lagi apa yang dulu sudah pernah kita lalui, lebih dieratkan lagi dan jangan pernah menghilang dari benakku meski hanya seminggu ataupun sehari lamanya. Jadilah yang pertama mendengar keluh kesahku dan yang pertama juga dalam menasehatiku. Entah apa yang terjadi untuk kedepannya diantara kita. Tetapi jangan kemana-mana yaa, tetaplah disini bersamaku….

  


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

2 komentar:

Berryl Cholif Arrohman Nurriduwan mengatakan...

vgood inofhnya serr
Visit Us

Unknown mengatakan...

Halo, saya Rubah bulan masih ingatkah anda, saya cuma mau bilang, kalau nama saya Kadavi, saya takut dosa kalau berbohong

Posting Komentar